Sabtu, 23 Mei 2015

Lensa yang mengubah dunia

 
Salah satu jenis hobi yang hampir dimiliki setiap orang adalah memfoto, atau bahasa kerennya fotografi. Hal yang mendasari setiap orang ingin memotret, yaitu untuk mengabadikan momen tentunya. Akan tetapi, hal lain yang mendorong seseorang untuk memotret disebabkan oleh mereka yang beranggapan bahawa foto adalah seni. Seni ini berupa seni untuk media pemuasan diri. Seiring berjalannya waktu, fotografi bisa menghasilkan keuntungan sendiri. Sehingga profesi menjadi seorang fotografer sudah cukup banyak menjamur. Sebagai contoh pengambilan foto pre weding. Fotografer tidak hanya mengambil foto pasangan, melainkan pasangan tersebut meminta sebuah tema dalam sesi pre-wed tersebut. Tidak hanya foto biasa, tetapi juga penggunaan efek tertentu untuk meningkatkan kestetisan. Maka bisa dibilang ini adalah seni. Beberapa hal akan dibahas pada paragraf berikutnya.
Semua hal pasti mempunyai awal, begitu pula fotografi. Penemu fotografi adalah seseorang yang berkebangsaan Prancis. Dia adalah Joseph Nicephore Nieoce yang mengambil gambar dengan heliografik. Joseph menemukan sebuah alat dimana alat tersebut mampu menjadi hal yang penting dan mengubah dunia. Setiap acara apapun selalu ada seseorang yang bertugas untuk mengambil foto. Mulai dari acara yang bersifat santai sampai acara yang bersifat resmi. Bahkan foto mampu mengubah dunia, dimana muncul sebuah kebiasaan yang menyebabkan seseorang memiliki kecenderungan untuk mengambil foto diri sendiri dan belum puas apbila foto yang diambil begitu bagus. Ini menyebabkan sebuah kesombongan atau seakan menunjukkan diri. Atau bahasa lebih enaknya untuk menjelaskan adalah takabur.
 Pada awalnya pengambilan gambar untuk sebuah foto menggunakan waktu yang lama, sekitar 3 menit. Sehingga, foto pada zaman dahulu terlihat sosok-sosok yang terdapat pada foto terlihat tegang. Bisa dilihat bahwa orang dahulu lebih sabar dibandingkan orang sekarang dari hal tersebut. Bedakan pada zaman sekarang. Waktu tiga menit sudah bisa menghasilkan belasan foto. Atau bahkan mungkin puluhan foto.
Dalam pencetakan foto, tentulah sangat berbeda dari zaman sekarang. Pada awalnya foto yang dihasilkan adalah hitam putih. Oleh karena itu, digunakanlah cat air untuk menambahkan warna. Cat ini paling sering digunakan pada tahun 1840. Bisa dibayangkan apabila orang yang mengecat foto haruslah mengetahui lebih dulu pakian apa yang dikenakan ketika mereka berfoto agar foto yang dihasilkan akan lebih mirip dengan aslinya. Beda dengan saat ini, dimana sotoshop ada dimana-mana. Kepalsuan merjalela.
Fotografi dimulai di Eropa, tetapi lucunya penghasil kamera terbesar ada di Asia, khususnya Jepang. Jepang memang mengusai dalam segala bidang tekhnologi. Hal tersebut menjadi bukti bahwa penemuan Joseph merupakan sebuah penemuan besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar