Jumat, 12 Juni 2015

alasan orang memilih untuk tidak berjalan kaki

Mengapa kebanyakan masyarakat di Negara berkembang, kebanyakan meninggalkan sesuatu hal yang mudah dan menimbulkan banyak manfaat. Sesuatu hal tersebut adalah berjalan. Apakah mungkin factor pendidikan, sehingga mereka tidak sadar betapa besar manfaat dari berjalan. Jikalau factor pendidikan, dirasa itu tidak benar. Untuk mengetahui kemanfaatan dari berjalan tidak diperlukan pemikiran yang begitu dalam atau pendidikan yang tinggi. Oleh karena itu, apa penyebab sebenarnya masyarakat tidak terlalu menyukai berjalan kaki.


Berjalan memiliki banyak kemanfaatan, baik itu bagi pejalan ataupun orang disekitarnya. Untuk diri sendiri, berjalan bisa untuk menjaga agar tubuh tetap sehat. Kemanfaatan yang lebih besar lagi adalah tidak menimbulkan polusi. Bayangkan apabila Kota Jakarta, warganya memiliki kesadaran akan berjalan kaki, maka polusi di Kota tersebut bisa berkurang. Selain itu, kemacetan yang terjadi di Kota Jakarta juga bisa berkurang. Pertanyaan yang sama pada paragraph pertama, apa penyebab masayarakat kebanyak tidak terlalu menyukai berjalan kaki.
Berikut ini beberapa alasan yang mungkin bisa menjadi penyebab sedikitnya kesadaran akan berjalan kaki.
Sarana yang Kurang Mendukung
Sarana untuk berjalan kaki adalah trotoar. Bagaimana seseorang akan memilih berjalan kaki apabila trotoar rusak. Orang pasti akan berpikir dua kali untuk berjalan kaki apabila hal tersebut terjadi. Trotoar yang rusak bisa menyebabkan cedera. Selain itu trotoar yang rusak juga akan mebuat pejalan kaki menggunakan tenaga yang ekstra karena jalanan rusak tersebut. Apabila trotoar layak, maka kemungkinan banyak orang yang akan beralih ke jalan kaki. Namun pejalan kaki sering tertindas untuk haknya sendiri, yaitu trotoar. Tidak jarang trotoar digunakan sebagai tempat berjualan, sehingga mengganggu, apalagi pengendara motor yang melewati trotoar untuk menghindari kemacetan.
Transportasi umum yang kurang mendukung
Lha kok Transportasi umum, kan sedang membahas berjalan kaki? Maksudnya disini adalah, tentu berjalan kaki pun juga memiliki kadar. Tidak mungkin orang berjalan kaki untuk jarak tempuh sekitar tiga kilometer ke atas. Tapi itu masih mungkin untuk orang-orang yang khusus. Tetapi disini membahasnya pejalan kaki pada umumnya. Pejalan kaki tidak hanya berjalan kaki, melainkan juga menggunakan transportasi umum, serpeti Busway maupun angkot. Namun, apa yang akan terjadi bila transporatsi tersebut sangat terbatas, dan kurang memadai. Tentu akan berpikir ulang, para pejalan kaki tersebut. Oleh karena itu, pejalan kaki begitu mendambakan transportasi umum yang nyaman dan aman.
Masalah Waktu
Orang yang memiliki kerja rutin seperti pekerja kantoran atau pelajar, pasti selalu memikirkan hal ini sebelum memilih untuk berjalan kaki. Apakah bisa tepat waktu. Oleh karena itu orang pejalan kaki dituntut untuk disiplin waktu. Pejalan kaki harus bisa mengukur berapa waktu yang digunakan untuk sampai ke tempat tujuan. Dan mengetahui jadwal transportasi umum apabial menggunakannya. Selain itu, juga harus memperhitungkan keterlambatan transportasi umum. Apalagi Negara berkembang seperti Indonesia, maka akan semakin sering keterlambatanya. Beda halnya dengan Negara yang maju. Negara maju terlamabat 10 menit sudah dianggap suatu keterlambatan yang cukup lama. Sedangakn di sini terlambat 1 jam sudah sering terjadinya.
Gengsi

Ini adalah masalah besar Negara ini. Seakan-akan generasi, muda saling memamerkan hartanya, padahal itu pemberian orang tua mereka. Pergi ke sekolah atau pekerjaan dengan menggunakan kendaraan pribadi, seakan itu meruapakan sebuah pertanrungan harga diri. Malahan rumah yang hanya berjarak beberapa ,meter dari tempat tujuan saja harus menggunakan kendaraan bermotor. Hal tersebut begitu ironi, dimana Negara maju yang masyarkatnya tidak pernah memamerkan hartanya, sedangkan disini yang hanya Negara berkembang, berkebalikan dengan Negara maju. Mulailah beranggapan bahwa berjalan kaki itu keren. Dimana kamu tidak harus mengelurakan biaya apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar