Dimana-mana suatu hal yang sederhana patilah mudah dikerjakan. akan tetapi, tidak untuk satu ini, yaitu menerima. Mungkin menerima uang dari orang tua atau menerima cinta dari seorang gadis atau laki-laki yang rupawan merupakan hal yang menyenangkan bahkan bisa dibilang sulit untuk menolak. berbeda halnya kalau menerima hal-hal buruk, seperti menerima kalau kita gagal, menerima kalau kita kalah, atau menerima kalau si dia bukan milik kita. Sudah dipastika mayoritas manusia di bumi ini sulit atau bahkan tidak mau menerima hal tersebut.
coba berpikir bersama.misal kita tidak bisa menerima hal-hal itu, pada faktanya hal-hal tersebut mau tidak mau memanglah diri kita adanya. justru dengan menerima kita jadi lebih bisa untuk menginstropeksi apa yang kurang dari diri kita, belajar dari kesalahan-kesalahan yang kita perbuat, atau menjalani hidup dengan lebih lega.
Pada akhirnya semua pengalaman-pengalaman yang kita anggap negatif akan berubah menjadi positif kalau kita menerima kegagalan-kegagalan itu. Mari kita kembali bersama mengingat Thomas Alfa Edison yang terkenal dengan penemuan-penemuannya. penemuan tersebut pasti tidak berasal dari sekali coba kemudian berhasil, melainkan serangkaian kegagalan yang menuntun kepada keberhasilan. Coba bayangkan apabila Thomas Alfa Edison tidak bisa menerima kegaglan-kegagalan eksperimennya. Bisa jadi anda sekarang tidak bisa membaca tulisan saya
dan sedang berburu rusa di hutan.
inspirasi, buku sebuah seni untuk bersikap bodo amat
kaskus

Tidak ada komentar:
Posting Komentar