Jumat, 22 Mei 2015

Sebuah Grup Musik Bernama Coldplay



Coldplay? Band asal Inggris yang lahir pada tahun 1996. Sulit untuk menyebut apa aliran Coldplay. Pada awalnya band ini beraliran rock alternatif. Akan tetapi, semua berubah ketika album Ghost Story. Band ini terdiri dari Crist Martin, Jonny Buckland, Guy Berryman, dan Will Champion.

Coldplay meledak dengan bom yang bernama Yellow pada tahun 2000 diiringi album pertamanya Parachutes. Dilanjutkan album kedua berjudul A Rush of Blood to the Head pada tahun 2002. Album X & Y pada tahun 2005. Viva la Vida or Death and All His Friends pada tahun 2008. Kemudian album yang memiliki nama aneh, Mylo Xyloto pada tahun 2011 dan album terbaru Coldplay Ghost Story pada 2014.
Nama Coldplay sendiri sebenarnya adalah milik band lain. Karena nama itu tidak digunakan, maka Crist Martin dan anggota lainnya memutuskan untuk memakai nama tersebut. Cukup lucu, dimana mereka begitu kreatif membuat lagu, namun tidak bisa membuat nama sendiri.

Lagu pertama Coldplay berjudul Ode To Deodorant. Berdasarkan judul tersebut bisa diketahui bahwa lagu tersebut hanya berisi banyolan. Akan tetapi, lagu tersebut tidak begitu menampakkan banyolan, atau bisa dibilang gurauan. Lagu pertama menandakan personel Coldplay tidak begitu bisa bergurau. Untunglah personil Coldplay tidak memilih menjadi grup lawak, dan memilih sebagai grup musik.
Pemimpin sebuah band kebanyakan adalah vokalisnya. Seorang vokalis selalu memiliki kharisma yang selalu bisa menarik lawan jenis, bahkan sesama jenis. Pada awal Coldplay muncul di Youtube, Crist Martin begitu dipuja. Terlihat pada komentar yang kebanyakan adalah kaum hawa. Memang musik bisa menambah ketampanan seseorang.

Bom yang meledak begitu kuat milik Coldplay adalah lagu Yellow. Sebuah lagu selalu terinspirasi dari suatu hal. Orang akan beranggapan lagu Coldplay terinspirasi oleh hal yang menakjubkan, seperti kuningnya sore hari atau pun warna kuning dari sebuah bunga. Akan tetapi, lagu Yellow terinspirasi dari sebuah buku telepon. Buku telepon? Ya, bersyukurlah dan berterima kasih kepada buku telepon atas inspirasinya, sehingga orang-orang bisa mendengarkan sebuah lagu masterpiece dari ssebuah band besar yang bernama Coldplay.

Semua akan indah pada waktunya terjadi pada band ini. Lagu In My Pleace merupakan lagu yang di tulis pada tahun 1999. Namun, memerlukan waktu tiga tahun untuk membuatnya menjadi hits. Seperti sebuah kepompong, lagu In My Pleace melalui masa kepompong sebelum menjadi kupu-kupu yang indah. Walaupun kupu-kupu berumur pendek, tapi lagu ini tidak. Lagu ini tetap menjadi lagu yang masih sering diputar.

Pada awalnya ketika Coldplay menambahkan sentuhan musik techno pada album Ghost Story banyak yang merasa kecewa akan keputusan Coldplay. Namun, ini merupakan hal baru pada sebuah lagu. Seperti hal yang sulit dijelaskan. Begitu gelap, tetapi gelap ini tidak menggambarkan kemuraman tapi gelap-gelap yang unik.

Pada lagu terbaru A Sky Full of Star intro dari lagu ini seperti sebuah air terjun. Air terjun ini jatuhnya di dalam hati. Memberikan efek psikis. Pendengar akan merasakan sebuah kelegaan. Selain itu pada lagu True Love. Memiliki kata-kata yang begitu sederhana, “katakan bahwa kau mencintaiku, jika tidak maka berbohonglah kepadaku bahwa kamu mencintaiku”. Merupakan reff dari lagu True Love apabila diindonesiakan. Terdengar aneh, tapi itu begitu indah, mewakilkan sebuah cinta yang sederhana, yaitu hanya berharap dicintai walaupun itu hanya palsu. 

Setiap fans memiliki sebuah mimpi, yang setidaknya dilakukan sekali seumur hidup, yaitu melihat idolanya. Melihat langsung idola dan bernyanyi bersama mereka. Hal yang menambah keindahannya adalah ketika seorang fans bertemu dengan fans lainnya. Walaupun tidak memiliki hubungan darah, sebuah kemistri akan mudah untuk terbangun. Bisa dirasakan ketika fans bernyanyi bersama idola mereka pada sebuah konseh. Begitu pula Coldplayer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar